Monday, February 15, 2016

Kunjungan kelima penderita diabetes : bapak Kartono


  • Sayapun menepati janji untuk datang mengobati Bapak Kartono. Hari ini saya datang dengan membawa ramuan rebusan daun pepaya(yach karena istri beliau tidak ada waktu untuk mencari daun pepaya sebab tersita kesibukqnnya sebagai pembantu  rumah tangga dan merawat suami yang sedang sakit). Kedatanganku disambut keluarga bapak  Kartono dengan senang dan penuh harap. Setelah berbincang sebentar dengan keluarga tersebut tentang rencana pengobatqn yqng akqn saya lakukan hari itu maka saya mulai melakukan perawatan kepada bapak Kartono.
  • Seperti biasa saya membuka perban,membersihkannya dan mengganti dengan ramuan yqng baru kemudian saya balut lagi. Tampak lukanya sudah mulai kering dan tidak mengeluarkan darah lagi.
  • Saya mulai mengajak dan membimbing bapak Kartono untuk berdiri. Saya merangkulnya perlahan lahan sambil menahan beban tubuh beliau. Bapak Kartono kesakitan setelqh bisa berdiri walaupun dengan bantuqn saya.Maklumlah sudah bertahun lamanya beliau hanya terbaring dan bisa duduk saja. Sayapun membimbingnya perlahan untuk duduk kembali. Saya menyuruh bapak Kartono untuk menggeraka gerakkan kakinya guna melemaskan otot otot yang mungkin menurutku sudah kaku. Sambil memijit dan mengurut kaki beliau saya terus memberikan semangat agar bisa berdiri dan berjalan lagi.
  • Satu jam kemudian saya mencoba membimbing beliau untuk berdiri,uch berat sekali bro...tinggi beliau 175cm dan beratnya 100kg. Dengan semangat beliau mulai bisa berdiri. Tetapi untuk mengangkat kaki melangkah belum bisa dan masih meras kesakitan. Maka dari itu saya sudahi dulu pengobatan hari ini dan akan saya lanjutan pada kunjungan berikutnya. Sayapun berpamitan untuk pulang.

No comments:

Post a Comment